Jumat, 24 Mei 2019



PENTINGNYA  PEMAHAMAN  KONSEP


Hallo teman-temanku, apa kabar semua ? kembali lagi di blog saya..
Pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan penjelasan mengenai "Pentingnya Pemahaman Konsep". 
Mungkin disini saya akan meluruskan kepada teman-teman, mengapa kita perlu paham akan konsep sih ? 
Nah teman-teman, didalam memahami sebuah permasalahan terutama matematika, kita harus tahu betul bagaimana konsep tersebut, karena menghafal rumus saja itu bukan solusi yang tepat teman-teman.. untuk itu yukk lihat pembahasan berikut.....


A.         Pengertian Pemahaman

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pemahaman berasal dari kata “paham” yang berarti mengerti, menguasai benar. Dalam  kamus umum bahasa Indonesia “pemahaman” berarti hal, hasil kerja dari memahami atau sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar.

2. Polya
Menurut Polya (Jihad, 2008) membedakan 4 jenis pemahaman, yaitu:
a. Pemahaman mekanikal
Yaitu dapat mengingatkan dan menerapkan sesuatu secara rutin atau perhitungan sederhana. 

b. Pemahaman induktif
Yaitu dapat mencobakan sesuatu dalam kasus sederhana dan tahu bahwa sesuatu itu berlaku dalam kasus serupa.

c. Pemahaman rasional
Yaitu dapat membuktikan kebenaran sesuatu.

d. Pemahaman intuisif
Yaitu dapat memperkirakan kebenaran sesuatu tanpa ragu-ragu, sebelum menganalisis secara analitik.


B.     Pengertian Konsep

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
1) rancangan atau buram surat dan sebagainya;
2) ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret.

2. Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)
Konsep diartikan sebagai ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan sekumpulan objek.

3. Ruseffendi
Menurut Ruseffendi adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan kita untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan objek atau kejadian itu merupakan contoh dan bukan contoh dari ide tersebut.

C. Pengertian Pemahaman Konsep

1. Depdiknas
Depdiknas,  (Depdiknas, 2003) mengungkapkan bahwa, pemahaman konsep merupakan salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika yaitu dengan menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

2. NCTM
Sedangkan menurut NCTM (2000), untuk mencapai pemahaman yang bermakna maka pembelajaran matematika harus diarahkan pada pengembangan kemampuan koneksi matematik antar berbagai ide, memahami bagaimana ide-ide matematik saling terkait satu sama lain sehingga terbangun pemahaman menyeluruh, dan menggunakan matematik dalam konteks di luar matematika.

D. Indikator Pemahaman Konsep

1. Sumarmo
Secara umum, indikator pemahaman matematika meliputi: mengenal, memahami dan menerapkan konsep, prosedur, prinsip dan idea matematika” (sumarmo, 2010)

2. Kurikulum 2006
Adapun indikator pemahaman konsep menurut kurikulum 2006 yaitu, :
1. Menyatakan ulang sebuah konsep. 
Kemampuan siswa untuk mengungkapkan kembali apa yang telah dikomunikasikan kepadanya. Contoh: pada saat siswa belajar maka siswa mampu menyatakan ulang maksud dari pelajaran tersebut dengan bahasanya sendiri.

2. Mengklasifikasikan sebuah objek-objek menurut sifat-sifat tertentu
Kemampuan siswa dalam mengelompokkan suatu objek menurut jenisnya berdasarkan sifat-sifat yang terdapat dalam materi. Contoh: siswa belajar suatu materi dimana siswa dapat mengelompokkan suatu objek dari materi tersebut sesuai sifat-sifat yang ada pada konsep.

3. Memberikan contoh dan noncontoh dari konsep.
Kemampuan siswa untuk dapat membedakan contoh dan bukan contoh dari suatu materi. Contoh: siswa dapat mengerti contoh yang benar dari suatu materi dan dapat mengerti yang mana contoh yang tidak benar.

4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
Kemampuan siswa memaparkan konsep secara berurutan yang bersifat matematis.Contoh: pada saat siswa belajar di kelas, siswa mampu mempresentasikan/memaparkan suatu materi dalam bentuk gambar atau simbol secara berurutan.

5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.
Kemampuan siswa mengkaji mana syarat perlu dan mana syarat cukup yang terkait dalam suatu konsep materi.Contoh: siswa dapat memahami suatu materi dan menyelesaikan soal sesuai dengan prosedur berdasarkan syarat yang telah diketahui.

6. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
Kemampuan siswa menyelesaikan soal dengan tepat sesuai dengan prosedur. Contoh: siswa harus mampu menyelesaikan soal dengan tepat sesuai dengan langkah-langkah yang benar.

7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.
Kemampuan siswa menggunakan konsep serta prosedur dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Contoh: siswa mampu menggunakan suatu konsep untuk memecahkan masalah.

E. Tingkatan Pemahaman Konsep
Menurut W.Gulo kemampuan yang tergolong dalam pemahaman suatu konsep mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi adalah sebagai berikut :

a. Translasi
yaitu kemampuan untuk mengubah symbol tertentu menjadi simbol lain tanpa perubahan makna. Simbol berupa kata kata (verbal) diubah menjadi gambar atau bagan atau grafik.

b. Interpretasi
yaitu kemampuan untuk menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol, baik simbol verbal maupun non verbal dalam kemampuan ini, seseorang dapat menginterprestasikan sesuatu konsep atau prinsip jika ia dapat menjelaskan secara rinci makna atau konsep atau prinsip, atau dapat membandingkan, membedakan atau mempertentangkan dengan sesuatu lain.

c. Extrapolasi
yaitu kemampuan untuk melihat kecenderungan atau arah atau kelanjutan dari suatu temuan.

F. Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Konsep
Adapun faktor-faktor ini dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
a. Faktor Individu
yaitu faktor yang ada pada organisme itu sendiri antara lain : kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan latihan, motivasi dan faktor pribadi.
b. Faktor Sosial
yaitu faktor yang ada di luar individu antara lain keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia serta motivasi sosial.

G. Cara Meningkatkan Pemahaman Konsep
Salah satu kegiatan dalam matematika yang dapat mengembangkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika adalah dengan kegiatan pembelajaran eksploratif. Kegiatan pembelajaran eksploratif merupakan kegiatan untuk menggali ide-ide, argumen-argumen dan cara-cara berbeda dari siswa melalui sejumlah pertanyaan-pertanyaan terbuka dan perintah-perintah sehingga dapat mengantarkan siswa tersebut kepada pemahaman suatu konsep serta penyelesaian masalah. Pada kegiatan ini siswa menjadi penjelajah aktif (active explorer) dan guru sebagai fasilitator eksplorasi tersebut. 

H. Pentingnya Pemahaman Konsep
Menurut Hiebert dan Carpenter (Dafril, 2011) Pengajaran yang  menekankan kepada pemahaman mempunyai sedikitnya lima keuntungan, yaitu:
a. Pemahaman memberikan generative
b. Pemahaman memacu ingatan
c. Pemahaman mengurangi banyaknya hal yang harus diingat
d. Pemahaman meningkatkan transfer belajar
e. Pemahaman mempengaruhi keyakinan siswa




Dafril, A. (2011). Pengaruh pendekatan konstruktivisme Terhadap Peningkatan Pemahaman Matematika Siswa. Palembang: Prosding PGRI.
Depdiknas. (2003). Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi SMP. Jakarta: Depdiknas .
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar Kompetensi SMP dan MTs. Jakarta: Depdiknas.
Jihad, A. (2008). Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Potensinya dalam Pengajaran Matemaika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Sanjaya, W. (2009). Strategi pembelajaran berorientasi standar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sumarmo. (1987). kemampuan pemahaman dan penalaran matematika SMA. Jurnal IKIP Bandung.
Sumarmo, U. (2010). Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik. Jurnal FMIPA UPI Bandung .


2 komentar:

BENTUK PANGKAT, BENTUK AKAR DAN LOGARITMA