Pythagoras (582 SM – 496 SM) lahir di pulau Samos, di daerah Ionia, Yunani Selatan.Dikenal sebagai “The Father of Number “. Dia berayah seorang pedagang kaya bernama Mnesarchus dari kota Tirus (sekarang kota Sur). Ibu Pythagoras bernama Pythais berdarah asli Samos.
Pada usia 18
tahun Pythagoras mennggalkan Kota Samos. Dia betemu dengan Thales. Dari Thales dia banyak mempelajari
Matematika terutama ilmu mengenai bilangan. Bagaimana menambah, mengurangi,
membagi dan mengalikan bilangan.
Setelah beberapa tahun belajar, Pythagoras melakukan perjalanan ke
Mesir untuk berguru untuk menimba ilmu pada imam-imam di Mesir. Karena
kecerdasannya yang luar biasa para imam tidak menerima Pythagoras sebagai murid
pada akhirnya Pythagoras berkelana untuk mencari ilmu. Seusai mencari ilmu ia
kembali ke Samos dan meneruskan mencari filsafat nya.
Pada usia 50 tahun, Pythagoras
mencari tempat untuk mendirikan
sekolah (khusus laki-laki) dan akhirnya menetap di kota Croton.
Pythagoras mendirikan sebuah perguruan beragama yang dikenal dengan sebutan
“Kaum Pythagorean”. Pythagoras dan muridnya percaya bahwa segala sesuatu di
dunia ini berhubungan dengan matematika. Para siswa disana berkonsentrasi pada
empat bidang Matematika yaitu Aritmatika, Harmonia, Geometri, dan Astrologia.
Pada umumnya Pythagoras mengajarkan jenis matematika yang dibagi menjadi 4
yaitu : Teori bilangan atau aritmatika, Geometri yang
berhubungan dengan gambar, Aljabar yang berhubungan dengan lambang bilangan,
Analisis yang berhubungan dengan pengurangan.
Salah satu peninggalan Pythagoras
yang paling terkenal hingga saat ini adalah teorema Pythagoras.
A. Sejarah Teorema Pythagoras
A. Sejarah Teorema Pythagoras
Teorema ini dinamakan menurut nama filsuf dan matematikawan Yunani
abad ke-6 SM, Pythagoras. Pythagoras sering dianggap penemu teorema ini,
padahal teorema ini sudah diketahui sebelum Pythagoras lahir. Hubungan mengenai jumlah dari kuadrat sisi
segitiga siku-siku sama dengan kuadrat sisi miring telah dikenal sejak zaman
Babilonia dan Mesir kuno.
Sekitar tahun 1900 SM terdapat daftar kolom nomor yaitu
kumpulan angka yang memenuhi persamaan a2 + b2 = c2.
Diketahui orang Mesir menggunakan sejenis tali kusut sebagai bantuan untuk
membentuk sudut siku-siku dalam kegiatan pembangunan gedung mereka. Tali sepanjang
12 knot, yang dapat dibentuk menjadi sebuah segitiga siku-siku dengan ukuran
3,4,5 sehingga menghasilkan tepat sudut 900.
Pythagoras menggunakan metode aljabar untuk membangun
Tripel Pythagoras. Teorema ini
dikreditkan kepada Pythagoras karena ia adalah yang pertama kali membuktikan
pengamatan ini secara matematis.
B. Pembuktian Pythagoras
Teorema Pythagoras mengatakan bahwa : “jumlah luas bujur sangkar pada kaki sebuah segitiga siku-siku sama
dengan luas bujur sangkar di hipotenus.”
Dalam segitiga siku-siku ABC, siku-siku
di titik C berlaku dalil Pythagoras yaitu :
Berikut adalah pembuktian :
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumber dari buku :
Rahman, Abdur, dkk. 2017. Matematika SMP
semester 2 kelas 8. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang, Kemendikbud.
Sudrajat, Wahyudin. 2004. Ensiklopedia Matematika
SLTP (Topik-Topik Pengayaan Matematika). Jakarta: CV.Tarity Samudra Berlian.
K.Bertens. 1990. Sejarah Filsafat Yunani: dari Thales ke Aristoteles. Jakarta: Kanisius.
2. Sumber dari Web :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar